Rembulan itu penuh dan seakan sempurna digendong awan temaram,
berselimutkan kabut tipis.
Terlalu silau jika dipandang.
Seakan mampu membutakan mata.
Memusnahkan realita.
Astaga, hatiku seperti bergerak,
bukan untuk menjauhinya.
Bahkan menghampiri cahaya itu.
Serat- serat cahayanya bagai warna lambung dalam mimpiku. Aneh.
Abstrak.
Sedikit menyeramkan, namun lama- lama mampu menenangkan. Tubuh kami seakan bergerak semakin cepat.
Tentu saja melayang lalu manyentuh cahaya.
Dengan cekatan aku meraihnya.
Aku berusaha untuk berdiri lalu menjadi tegak dan diam.
Aku ada di 3 penjuru.
Aku terheran- heran.
Ragu mulai merasuk, merangkak mundur.
Mundur terus.
Aku kembali menunduk.
By : Petruk_
Foto : BoBo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar